Dalamlingkungan kampus saya menerapkan sistem demokrasi, misalnya m emilih pengurus kelas denga n musyawarah mufakat dan/atau voting, m enyelesaikan masalah bersama setiap warga kelas dengan mengutamakan kepentingan bersama, m elaksanakan kegiatan gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan, m endiskusikan materi pelajaran yang sulit untuk dibahas bersama-sama. 5CARA ATASI PC AGAR TIDAK LEMOTTTTTTTTTTT. 1. Pilih Program yang Penting. Jika Anda dapat menghabiskan secangkir kopi saat menunggu waktu komputer Anda untuk boot, saatnya untuk membuat beberapa perubahan. Kemungkinan besar komputer Anda melambat karena adanya puluhan program menyala secara bersamaan saat startup. Hanyasetelah mengamati aspek-aspek lingkungan kerja, seorang pemimpin dapat merencanakan penyesuaian yang dapat meningkatkan produktivitas. Disamping itu kehadiran pemimpin di lingkungan kerja dan dengan memahami apa yang terjadi di sana, maka hal itu akan menambah kredibilitasnya. 2. GilangH H di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan | 14 Jan 2022 #2. Daftar Pelayanan Kesehatan Yang Hari Raya Atau Hari Libur Tetap Buka. MOHAMMAD JAENUDIN di Argomulyo, Kota Salatiga | 17 Jan 2022 #3. SMB IV: "Stakeholders dan Zuriat Harus Jaga dan Rawat Komplek Para Raja-Raja Palembang ". SetiapRT dipimpin oleh ketua RT yang dipilih dalam musyawarah warga yang disahkan Desa atau Kelurahan. Meskipun begitu keberadaan RT sama halnya dengan RW, yaitu membantu Desa atau Kelurahan dalam melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat. Masyarakat mengikuti lomba kebersihan antar-RT sebagai salah satu kegiatan tingkat RT. Sumber Setelahitu, cara menulis berita yang selanjutnya yakni dengan mencatat hal-hal penting yang terjadi di dalam suatu peristiwa atau kejadian di dalam berita tersebut. Biasanya, proses pencatatan ini harus memuat unsur 5W + 1H seperti yang sudah dijelaskan di atas. 5. Membuat Kerangka Berita. Setelah semua informasi terkumpul, cara menulis berita NwiFuNg. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Ketua Rukun Warga Ketua RW dan partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan mendapatkan usulan dana proyek pembangunan yang berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat. Karena, pada era reformasi telah terjadi perubahan model pengajuan usulan proyek pembangunan. Jika sebelumnya pembangunan proyek menerapkan pola dari atas ke bawah dana dikucurkan oleh Pemerintah Kota, maka saat ini pola pengajuan usulan pembangunan proyek dari bawah ke atas. Data penelitian ini didapat dari angket yang diisi oleh 350 Kepala Keluarga, di lingkungan RW 09, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Hasil 204 angket kembali diolah menggunakan metode analisis secara kuantitatif berupa regresi, pengolahan dengan bantuan SPSS ver. 24. Hasil uji statistik terhadap angket, menunjukkan bahwa keberhasilan mendapatkan dana proyek perbaikan sarana lingkungan sangat kuat di tentukan oleh gaya kepemimpinan “servant leader” yang diterapkan oleh Ketua RW 09 menunjukkan koefisien korelasi sebesar dibandingkan dengan “partisipasi masyarakat” koefisien korelasi sebesar Dalam hal ini, nampak bahwa perubahan model pengajuan dana pembangunan fasilitas, di Kota Bekasi, dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan servant leadership dan partisipasi masyarakat. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 50 PUBLIKAUMA Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 1 2020 50-56 DOI Jurnal Ilmu Administrasi Publik Available online Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader dan Masyarakat untuk Keberhasilan Mendapatkan Proyek Pembangunan Infrastruktur Nining Purwatmini 1, Shalahudin 2, Hari Sapto Yudiarso3 1,2,3 Program Studi Manajemen Administrasi, Fakultas Bisnis, Universitas Bina Insani Bekasi, Indonesia Diterima Februari, 2020; Disetujui April, 2020; Dipublikasikan Juni, 2020 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Ketua Rukun Warga Ketua RW dan partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan mendapatkan usulan dana proyek pembangunan yang berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat. Karena, pada era reformasi telah terjadi perubahan model pengajuan usulan proyek pembangunan. Jika sebelumnya pembangunan proyek menerapkan pola dari atas ke bawah dana dikucurkan oleh Pemerintah Kota, maka saat ini pola pengajuan usulan pembangunan proyek dari bawah ke atas. Data penelitian ini didapat dari angket yang diisi oleh 350 Kepala Keluarga, di lingkungan RW 09, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Hasil 204 angket kembali diolah menggunakan metode analisis secara kuantitatif berupa regresi, pengolahan dengan bantuan SPSS ver. 24. Hasil uji statistik terhadap angket, menunjukkan bahwa keberhasilan mendapatkan dana proyek perbaikan sarana lingkungan sangat kuat di tentukan oleh gaya kepemimpinan “servant leader” yang diterapkan oleh Ketua RW 09 menunjukkan koefisien korelasi sebesar dibandingkan dengan “partisipasi masyarakat” koefisien korelasi sebesar Dalam hal ini, nampak bahwa perubahan model pengajuan dana pembangunan fasilitas, di Kota Bekasi, dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan servant leadership dan partisipasi masyarakat. Kata Kunci Peran Ketua RW, Hibah, Partisipasi Masyarakat, Usulan Pembangunan Abstract This study aims to look at the role of the Chairman of the Rukun Warga RW Chairman and community participation in the success of getting proposed development project funds based on the real needs of the community. Because, in the reform era there has been a change in the model of proposing development projects. If previously the project development applied a top-down pattern funds were disbursed by the City Government, the current pattern of submitting project development proposals is from the bottom up. The research data was obtained from a questionnaire filled out by 350 families, in RW 09, Kranji Sub-District, West Bekasi District, Bekasi City. The results of 204 questionnaires were re-processed using quantitative analysis methods in the form of regression, processing with the help of SPSS ver. 24. The results of statistical tests on the questionnaire, showed that the success of getting funding for environmental infrastructure improvement projects was very strong determined by the leadership style of "servant leader" applied by the Chairman of RW 09 showing a correlation coefficient of compared to "community participation" coefficient correlation of In this case, it appears that changes in the model for submitting funds for facility construction, in Bekasi City, are influenced by the application of servant leadership and community participation. Keywords The role of RW Chairperson, grants, community participation, development proposal. How to Cite Purwatmini, N; Sholahuddin; Yudiarso, H. S. 2020. Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader dan Masyarakat Untuk Keberhasilan Mendapatkan Proyek Pembangunan Infrastruktur. PUBLIKAUMA Jurnal Administrasi Publik UMA, 8 1 50-56 *Corresponding author niningbinainsani ISSN 2549-9165 Print ISSN 2580-2011 Online PUBLIKAUMA Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 1 2020 50-56 51 PENDAHULUAN Perubahan kebijakan pengajuan usulan proyek pembangunan di pemerintah Kota Bekasi saat ini menggunakan pola dari bawah ke atas, memberikan kesempatan seluas-luasnya peran aktif masyarakat untuk membangun lingkungannya. Melalui pola kebijakan usulan pembangunan proyek pembangunan dari bawah ke atas, tentunya hasil pembangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat di lingkungan tersebut. Keterlibatan masyarakat mulai dari proses awal usulan pembangunan proyek diharapkan juga pengawasan pelaksanaan pembangunan proyek, akan lebih efektif karena masyarakat akan terlibat secara aktif. Usulan proyek pembanguanan yang dapat diajukan masyarakat dapat berupa pembanguanan jalan lingkungan, perbaikan fasilitas sosial atau rumah ibadah, pengadaan taman bermain anak-anak dan sebagainya. Mekanisme pengajuan usulan pembangunan proyek pembangunan diawali dengan pengajuan usulan masyarakat dari setiap Rukun Tetangga RT, melalui rapat warga dari setiap RT, lalu hasil dari pembahasan dari tingkat RT diajukan ke tingkat Rukun Warga RW. Kemudian pada tingkat RW, dipimpin oleh Ketua RW diadakan rapat antar Ketua RT untuk memilih usulan–usulan proyek pembanguanan yang menjadi prioritas kebutuhan warga di lingkungan tersebut. Setelah didapatkan hasil kesepakatan atas usulan-usulan proyek pembangunan yang menjadi prioritas, kemudian Ketua RW menyampaikan hasil tersebut ke tingkat Kelurahan. Keberhasilan RW 09 Kelurahan Kranji dalam mendapatkan 11 sebelas proyek usulan pembangunan untuk tahun anggaran 2015, merupakan sebuah prestasi yang perlu menjadi model bagi RW lainnya. Dengan adanya model pengajuan usulan proyek pembangunan seperti yang sudah dilakukan oleh warga RW 09 ini, kedepan diharapkan tujuan dari perubahan model pengajuan dana proyek pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, akan bisa lebih banyak lagi penggunaan dana tepat guna dan tepat sasaran bagi masyarakat. “Servant leadership” atau kepemimpinan pelayanan, merupakan konsep kepemimpinan yang awalnya pada tahun 1970 diperkenalkan sebagai kepemimpinan etis oleh Robert K. Greenleaf Greenleaf, 2002. Kepemimpinan tipe ini sesuai untuk pemimpin dalam organisasi perusahaan maupun organisasi sosial. Penerapan budaya organisasi yang menggunakan gaya kepemimpinan pelayan menunjukkan bahwa pemimpin diharapkan dapat menerapkan manajemen konflik sesuai dengan keadaan di organisasi. Penelitian membuktikan adanya pengaruh budaya organisasi dengan kepemimpinan pelayan Widyastuti, 2016. Gaya kepemimpinan yang digunakan adalah gaya kepemimpinan pelayan serta manajemen konflik di PT. Indonesia Power - UBH di Jakarta. Konfirmasi mengenai keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pelayan servant leader, diwakili oleh 20 dua puluh pernyataan. Kepemimpinan melayani servant leadership merupakan persepsi karyawan atau anggota komunitas. Persepsi mengenai tipe atau gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang kepala bagian atau ketua komunitas. Gaya kepemimpinan mencakup, memiliki kerendahan hati, memiliki gambaran masa depan yang memberikan motivasi dalam mencapai gambaran masa depan. Selain itu, gaya kepemimpinan melayani memiliki kepercayaan serta keyakinan terhadap para karyawannya, mampu melayani atau memahami karyawannya. Melalui sikap, perilaku, nilai-nilai yang baik dalam kehidupan Purwatmini, Solahuddin & Yudiarso, Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader 52 sehari-harinya, pemimpin akan mempercayai kekuatan yang dimiliki oleh para pegawai atau karyawannya. Pemimpin hendaknya juga mendengarkan secara efektif, sehingga membuat karyawan merasa dihargai, serta memberikan motivasi atau kekuatan kepada para karyawanya Windiyani, 2016. Selain itu, penelitian lain Aji, 2015 ini terbukti bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan, ketika seorang pemimpin menerapkan servant leadership. Dampak secara langsung terhadap kinerja, terutama ketika di dalam penerapannya, pemimpin menekankan pada pendekatan sosial untuk berbagai hal yang sifatnya bukan teknis pekerjaan dengan karyawannya. Partisipasi, dalam suatu komunitas masyarakat, menyatakan bahwa komunitas tersebut berupaya untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi berdasarkan kajian yang mereka lakukan terhadap masalah tersebut, lalu menentukan pilihan terhadap berbagai alternatif pemecahan masalah, yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan komunitas tersebut Sumaryadi, 2010. Selain itu Supriadi, 2001 menyatakan bahwa partisipasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam sebuah komunitas, guna membuat keputusan, dalam hal ini, keputusan tersebut dibuat berdasarkan saran, aspirasi dan pendapat setiap anggota komunitas di dalam kelompok tersebut. Uphoff, 1980 menyampaikan bahwa terdapat 4 empat jenis partisipasi, yaitu pertama, partisipasi dalam pembuatan keputusan. Partisipasi kedua, partisipasi ketika melaksanakan kegiatan, sedangkan yang ketiga adalah partisipasi dalam memanfaatkan hasil keputusan, pada gilirannya adalah partisipasi dalam melakukan evaluasi setiap kegiatan yang dilakuakan berdasarkan keputusan yang dibuat bersama. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif inferensial, menurut Sugiyono, 2013, penelitian kuantitatif inferensial mencoba melihat hubungan atau kausal sebab akibat, dalam hal ini adalah hubungan peran Ketua RW dan partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan mendapatkan dana proyek pembangunan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Penelitian di lakukan berdasarkan alur proses berikut Sumber pengolahan dalam penelitian Gambar 1 Alur proses kegiatan yang diteliti Untuk memperoleh data akurat yang dapat dipercaya kebenarannya, dan relevan terhadap masalah yang diteliti, maka pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada 350 Kepala keluarga di lingkungan RW 09 Keluarahan Kranji. Kemudian dilakukan wawancara untuk memastikan beberapa pernyataan dan temuan dari hasil angket. Mengacu pada jumlah populasi 485 kepala keluarga, dengan tingkat kepercayaan 95% margin of error 5%, maka angket disebarkan kepada 350 Kepala Keluarga, yang secara proporsional mewakili 485 Kepala Keluarga di 7 tujuh RT Di lingkungan RW 09 Kelurahan Kranji. Penyebaran sebanyak 350 angket, guna mengantisipasi pengembalian 65%, agar dicapai jumlah 219 responden sebagai random sampling. jumlah ini di dapat dari rumus Slovin Ellen, 2017, yaitu Purwatmini, Solahuddin & Yudiarso, Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader 54 n = jumlah sampel 219 kepala keluarga N= jumlah populasi 485 kepala keluarga e = marjin error 5 %. Angket yang telah diisi, kembali sebanyak 204 angket, dan ini cukup memadai jika mengacu pada hasil perhitungan rumus Slovin, sebanyak 219 sampel. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan, baik antara sampel pria dan wanita, maupun antar kelompok usia. Kuisioner yang disebarkan kepada 350 kepala keluarga berisikan pertanyaan atau pernyataan yang menunjukkan variabel “keberhasilan mendapatkan dana hibah pembangunan” sebanyak 9 sembilan pernyataan/ pertanyaan. Untuk variabel “peran serta masyarakat” dikonfirmasi melalui 8 delapan pertanyaan/ pernyataan. HASIL DAN PEMBAHASAN Peran dan Fungsi Ketua RW, sebagai pemimpin pada unit terkecil masyarakat di Indonesia, diatur di dalam aturan tentang “Penataan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa” atau Sebutan lain, diatur mengenai keberadaan organisasi dan kepengurusan Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Penataan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2001. Kemudian Pemerintah Daerah menetapkan peraturan yang berlaku di daerah masing-masing, sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah. Peraturan ini memberikan petunjuk tentang “Pedoman Pembentukan dan Tata Cara pemilihan pengurus Rukun Warga RW”, selain itu masing-masing daerah mengatur tentang hak dan kewajiban pengurus RW, tugas dan fungsi Ketua, Sekretaris dan perangkat RW, serta masa bakti kepengurusan RW. Dalam hal Peratuiran Daerah mengatur persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang warga, agar memenuhi kriteria sebagai pengurus, baik RW maupun pengurus RT. Hal lain yang dituangkan di dalam peraturan daerah tentang “Penataan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa”, adalah musyawarah antar anggota untuk membuat keputusan yang berdampak kepada kondisi seluruh warga masyarakat komunitas, aturan tentang keuangan dan kekayaan RT dan RW. Tugas pokok ketua RW menurut peraturan daerah kota Bekasi no. 5 tahun 2015 tentang pedoman pembentukan Rukun Warga RW, Rukun Tetangga RT, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Kota Bekasi pada Bab III pasal 4, pasal 5 dan pasal 6 adalah sebagai berikut, tugas pokok ketua RW sebagai pelayanan warga, sebagai kepanjangan tangan dan tanggung jawab Pemerintah Daerah, menjamin terciptanya kondisi kehidupan rukun di kalangan warga, serta menjamin terciptanya rasa persatuan dan kesatuan antar warga pada gilirannya menggerakkan warga untuk bergotong royong dalam melaksanakan pembangunan guna kemaslahatan lingkungannya. Selain memiliki tugas pokok, ketua RW berfungsi untuk mengkoordinasian antar warga, melaksanakan fungsi sebagai penghubung antar warga dengan Pemerintah Daerah, serta penanganan masalah-masalah sosial masyarakat yang dihadapi warga. Mengacu pada tugas pokok dan fungsi ketua RW tersebut, maka keterampuilan servant leader yang diterapkan oleh ketua RW 09, Kelurahan Kranji, Kota Bekasi. Keterampilan mendengarkan, ketua RW sebagai servant leader di unit terendah pemerintahan Indonesia, nampak pada setiap urun rembug warga, ketua RW mendengarkan segala hal yang menjadi aspirasi masyarakat, utamanya ketika mengajukan dana hibah pembangunan kepada Pemerintah Daerah Kota Bekasi. Ketika harus berempati, ketua RW merasakan gangguan bagi para warga, yang disebabkan oleh rusaknya fasilitas lingkungan, dalam hal ini adalah rusaknya jalan di lingkungan RW 09 Kelurahan Kranji, Kota Bekasi, namun tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kota Bekasi. Oleh karenanya, keterampilan healing oleh Ketua RW 09, dilakukan dengan mengundang warga, melakukan rapat tingkat kelompok kecil untuk urun rembug, lalu rapat tingkat ketua RT, guna mencari pemecahan masalah dan melakukan urun rembug tahapan dan kegiatan pemecahan masalah tersebut. Rapat ini menunjukkan bahwa Ketua RW 09 peduli pada kebutuhan masyarakat agar masyarakat merasa nyaman dan tidak terganggu, dengan PUBLIKAUMA Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 1 2020 50-56 55 ketersediaan sarana lingkungan yang memadai. Persuasive yaitu pendekatan secara halus yang dilakukan oleh ketua RW 09 kelurahan Kranji sebagai servant leader membuat warga masyarakat RW 09 merasa nyaman, sehingga pada gilirannya, anggota komunitas dengan sukarela turut ambil bagian dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus RW 09. Ketika anggota aktif dalam setiap kegiatan, maka akan mudah juga bagi pengusru RW 09 untuk menyusun rencana kerja termasuk rencana pengajuan hibah kepada Pemerintah Kota Bekasi, guna perbaikan sarana lingkungan RW 09, diharapkan berdampak pada kenayaman bagi warga RW 09. Kenyamanan warga menuju kepada produktivitas warga dalam berkegiatan, baik secara sosial maupun ekonomi. Penyusunan rencana kerja oleh Ketua RW bersama warga RW, didasarkan pada foresight, dalam hal ini penyusunan rencana kerja berdasarkan kenyataan masa kini serta keinginan kemajuan di masa depan, sekaligus mengantisipasi berbagai masalah potensial yang akan muncul, jika keputusan diterapkan. Berbasis pada pengalaman sebagai pengurus RT di lingkungan RW 09, berbagai keputusan yang dibuat oleh ketua RW 09, didukung oleh warga, karena dipercaya akan sepenuhnya mendukung pengembangan kondisi warga dan lingkungannya. Stewardship and commitment itulah yang menjadi dasar pengembangan warga sebagai komunitas building community merupakan komitmen dari seorang servant leader untuk melayani semua fihak di dalam komunitasnya dalam keadaan saling percaya serta lebih mengutamakan keterbukaan. Hal-hal tersebut stewardship and commitment to build the community menjadikan pengembangan komunitas di lingkungan RW 09 tercapai. Terbukti dengan diloloskannya hibah perbaikan sarana lingkungan. Penerapan keterampilan servant leader oleh Ketua RW 09, terbukti dari hasil angket yang disebarkan ke warga RW 09. Pengujian terhadap variabel “servant leader”, menunjukkan nilai Cornbach Alfa sebesar 0, 643, dinilai data cukup valid. Tabel 1. Uji Realibilitas Bagi Variabel “Servant Leader” Reliabilitas data “servant leader” Sumber data diolah, 2019 Hasil pengujian terhadap variabel “peran serta masyarakat”, menunjukkan nilai Cornbach Alfa sebesar 0, 4i8, dinilai data cukup valid . Tabel 2. Uji Realibilitas Bagi Variabel “Peran Serta Masyarakat” Reliabilitas Data Peran Serta Masyarakat Sumber data diolah, 2019 Berikutnya, hasil pengujian realibilitas terhadap variabel “keberhasilan mendapatkan dana”, menunjukkan nilai Cornbach Alfa sebesar 0, 599, dinilai data valid. Tabel 3. Uji Realibilitas Bagi Variabel “Keberhasilan Mendapatkan Dana Hibah” Realibilitas Data Keberhasilan Mendapat Dana Sumber data diolah, 2019 Dari tabel di atas, terlihat besarnya koefisien Cronbach’s Alpha koefisien hitung reliabilitas alpha setiap variabel besarnya lebih besar dan mendekati 0,60 berarti bahwa pertanyaan kuesioner seluruh variabel adalah reliabel. Hanya saja pernytaan tentang peran serta masyarakat, menunjukan “kurang valid”. Purwatmini, Solahuddin & Yudiarso, Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader 56 Tabel 4. Uji Korelasi Antar Tiga Variabel Sumber data diolah, 2019. JK = variabel keberhasilan, JSL= variabel servant leadership, JPM = variabel peran serta masyarakat. Penelitian menunjukan bahwa penerapan gaya kepemimpinan melayani servant leadership oleh Ketua RW 09 Kelurahan Kranji, Bekasi Barat serta partisipasi masyarakat menghasilkan keberhasilan mendapatkan dana pembangunan infrastuktur. Hal ini dijelaskan oleh hasil wawancara dengan para warga RW 09 Kelurahan Kranji, yang mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan 11 sebelas paket dana pembanguanan dan perbaikan infrastruktur, dari 11 sebelas paket proposal yang di ajukan. SIMPULAN Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan “servant leader” yang dimiliki dan diterapkan dalam memimpin komunitas oleh Ketua RW 09 , kelurhan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat sangat berperan dalam mencapai komunitas nyaman dan produktif di lingkungan yang dipimpinnya. Keterampilan ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kota Bekasi, yang menetapkan bahwa pengucuran dana hibah proyek-proyek pembangunan di lingkungan berdasarkan usulan dari kebutuhan masyarakat. Pengajuan proposal dana hibah dilakukan dari mulai tingkat RT kemudian kompilasi oleh RW 09 dan selanjutnya disampaikan ke Kelurahan Kranji akhirnya ke Kecamatan Bekasi Barat. Tingkat keberhasilan RW 09 cukup tinggi, Nampak dari didapatnya sejumlah 11 sebelas dana hibah proyek untuk pembanguan dan perbaikan infrastruktur. Secara statistik dapat disimpulkan bahwa ketika instrumen yang berisi 37 tiga puluh tujuh pernyataan, mewakili 3 tiga variabel tentang “keberhasilan mendapatkan dana hibah perbaikan infrastruktur/ jalan lingkungan”, variabel “partisipasi masyarakat” dan variabel “servant leader” yang diterapkan oleh ketua RW 09 kelurahan Kranji, kecamatan Bekasi Barat, menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan “servant leadership” guna menarik peran masyarakat, menunujukkan hasil signifikan secara statistik ditunjukkan oleh tingkat korelasi yang kuat sebesar Peran serta masyarakat meyakinkan pihak pemberi hibah bahwa dana hibah yang dikucurkan, memang digunakan untuk kepentingan lingkungan warga, serta sesuai dengan kebutuhan warga. Pernyataan dalam angket menggali dan mengkonfirmasi karakter ketua RW 09, yang memang secara konsisten menerapkan karakter “servant leadership”. Penerapaan karakter ini mendorong peran serta warga masyarakat dalam semua hal, terutama “urun rembug” guna menyelesaikan masalah yang muncul di kalangan dan di kawasan RW 09 , kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat. “Urun rembug” merupakan bentuk partisipasi masyarakat di lingkungan RW 09 Kelurahan Kranji, baik ketika mencari jalan pemecahan masalah, maupun menyusun proposal guna mendapatkan dana hibah pembangunan dan perbaikan infrastruktur. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada Warga RT 09 204 Kepala Keluarga dari tujuh Rukun Warga, Kelurahan Kranji Kecamatan Bekasi Barat, untuk pertisipasi memberikan jawaban pada angket yang telah menjadi dasar pembuatan naskah penelitian ini. Juga terima kasih kepada Kemenristekdikti, untuk pendanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Aji, M. 2015. Pengaruh Servant Leadership Terhadap Kinerja Dengan Burnout Sebagai Variabel Intervening Pada Karyawan PT. Intiroda Makmur Persada Tbk, Tangerang. Doctoral dissertation. Andreeyan, R. 2014. Studi tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di Kelurahan Sambutan PUBLIKAUMA Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 1 2020 50-56 57 Kecamatan Sambutuan. Kota Samarinda. . Journal Administrasi Negara , 1938-1951. Block, P. 1993. Stewardship Choosing service over self-interest. California Berrett-Koehler . Daerah, P. 2005. Pedoman Pembentukan Rukun Tetangga RT, Rukun Warga RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM. Kota Bekasi Pemerintah Kota Bekasi. Dwiningrum, S. I. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Ellen, S. 2017. Slovin's formula for sampling technique. Ghozali., K. K. 2013. Teknik Penyusunan Skala Likert Summated Scales dalam Penelitian Akuntansi dan Bisnis. Fatawa Publishing. Semarang. Fatawa Publishing. Semarang. Ginting, R. 2011. Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang di Kabupaten Sarolangun. Yogyakarta. Repository Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada. Greenleaf, R. K. 2002. Servant Leadership, A Journey inti the Legitimate Power & Greatness. New York Paulist Press. Kali, A. 2011. Analisis partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Paneki Desa Pombewe. Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi. Kali, Agustinus. 2011. Analisis partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Jurnal Mektek Tahun XII No. 3. Kranji, S. E. 2014. Juknis Pelaksanaan Musrenbang. Bekasi Kelurahan Kranji. Purnamasari, I. 2007. Studi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan di Kecamatan Cibadak. Kabupaten Sukabumi. Semarang Repository Pascasarjana. Universitas Diponegoro. RI, D. 2004. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta DPR RI. RI, D. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta DPR RI. Satries, W. I. 2011. Mengukur Tingkat Partisipasi Masyarakat Kota Bekasi Dalam Penyusunan APBD Melalui Pelaksanaan Musrenbang . Jurnal Elektronik Kybernan. Vol. 2 2, 89-130. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung CV Alfabeta. Sumaryadi, I. N. 2010. Sosiologi Pemerintahan dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan, Interaksi dan Sistem Kepemimpinan Pemerintah Indonesia. Bogor Ghalia Indonesia. Supriadi, F. D. 2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogya karta Adicita Karya Nusa. Uphoff, J. M. 1980. Participation's place in rural development seeking clarity through specificity. Cornall University World development. Widyastuti, T. 2016. Pengaruh Kepemimpinan Pelayan Dan Budaya Organisasi Terhadap Pengelolaan Konflik. Cakrawala-Jurnal Humaniora, 16 2. Windiyani, D. A. 2016. Hubungan Kepemimpinan Yang Melayani Servant Leadership Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan Bagian Produksi. Malang University of Muhammadiyah. ... Mendukung kegiatanan-kegiatan baik yang dihimbau olah lurah ataupun inisiatif warga terkait swadaya masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Selain RT, RW dan partisipasi masyarakat juga sangat berperan dalam keberhasilan usulan dana proyek pembangunan berbasis pada kebutuhan nyata [4]. ... Muhammad Sony MaulanaRaja SabaruddinNurmalasari NurmalasariPemanfaatan teknologi tepat guna diterapkan pada lingkungan RTRukun Tetangga-RW Rukun Warga akan meningkatkan kualitas peran dan fungsi RT/RW, apalagi RT/RW merupakan garda terdepan yang dapat mendukung pembangunan nasional. Dengan konsep layanan berbasis teknologi, RT/RW akan lebih dekat dengan warga terutama di masa pandemi covid 19 yang membatasi pertemuan tatap muka secara langsung. Dengan adanya peningkatan ini tentunya mendukung perkembangan masyarakat Indonesia ke arah society Tujuan dari penelitian ini adalah tahapan membangun dashboard aplikasi sistem pintar manajemen RT/RW berbasis online yang dapat menfasilitasi laporaan warga terhadap kondisi lingkungan sekitar RT/RW, berupa kerusakan fasilitas atau kondisi sosial di sekitar lingkungan RT/RW dan menjalankan fungsi administratif RT/RW secara digital. Metode pengembangan Aplikasi ini dengan metode SDLC Software Development Life Cycle dengan tahapan analisa kebutuhan data, perancangan dan desain perangkat lunak, pembuatan aplikasi programming dan uji coba aplikasi sebelum diimplementasikan kepada RT-RW. Hasil yang didapat berupa aplikasi dashboard yang bisa membantu fungsi dan peran RT/RW baik secara manajemen administratif, maupun penyebaran informasi dalam bentuk berita kegiatan seputar RT/RW. Kesimpulan bahwa API dari dashboard aplikasi ini dapat dikembangkan untuk membangun aplikasi mobile.... Sebagai bentuk pemerintahan terkecil, RT/RW melakukan berbagai fungsi seperti pelayanan administratif dalam bentuk surat pengantar RT/RW, mengumpulkan aspirasi masyarakat dalam bentuk laporan yang kemudian disampaikan langsung kepada lurah untuk ditindaklanjuti, mendukung kegiatankegiatan baik yang dihimbau oleh lurah ataupun inisiatif warga terkait swadaya masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup Purwatmini, Shalahudin & Yudiarso, 2020. ...Pada umumnya, pengurus RT/RW di Jakarta memiliki peran ganda yaitu sebagai pengurus masyarakat sekaligus kepala keluarga di rumahnya. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya fungsi pelayanan publik. Beberapa fungsi administratif menjadi terabaikan serta komunikasi antara warga dan Pengurus RT/RW kurang dapat berjalan. Untuk mengatasi persoalan itu perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang dapat memfasilitasi kebutuhan masing-masing pihak sesuai dengan kebijakan atau kondisi di wilayahnya. Teknologi informasi ini dikembangkan dalam sebuah aplikasi mobile berbasis android, yaitu Lingkoe, dengan tiga fitur utama yaitu melakukan pencatatan data kependudukan, menyampaikan berita penting, dan memberikan layanan administratif rutin kepada masyarakat. Aplikasi ini diterapkan pada warga di Kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat. Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi Lingkoe adalah MADLC Mobile Application Development Life Cycle, yang terbagi menjadi 2 tahapan yaitu tahap analisa dan tahap pengembangan. Penerapan aplikasi ini menghasilkan sistem pencatatan dan dokumentasi data kependudukan yang lebih tertata, dan lengkap, penyampaian informasi seputar lingkungan yang lebih tersebar serta pengurusan layanan administratif yang lebih cepat selesai. Selanjutnya untuk pengembangan aplikasi yang lebih luas dan dapat digunakan oleh lebih banyak pengguna dibutuhkan data yang lebih representatif dari beberapa wilayah lainnya. In general, the management of RT / RW in Jakarta has a dual role, namely as the community administrator as well as the head of the family in his house which causing less optimal function of public services. Several administrative functions have been neglected and communication between residents and the RT / RW management is not working well. To overcome this problem it was needed to develop an information system that can facilitate each other's needs according to policies or conditions in the region. This information technology was developed in an android-based mobile application, namely Lingkoe, with three main features, namely recording population data, delivering important news, and providing routine administrative services to the public. Lingkoe application is applied to residents in Duri Kepa Village, West Jakarta. The method used in developing the Lingkoe application is MADLC Mobile Application Development Life Cycle, which is divided into 2 stages, namely the analysis stage and the development use of this application results in a more organized and complete population data recording and documentation system, a more dispersed delivery of information about the environment and a faster completion of administrative services. Furthermore, for the development of applications that are broader and can be used by more users, will need more representative data from several other M. Cohen Norman UphoffOver the past few years, development specialists have expressed increasing concern over the lack of progress in altering the plight of the rural poor. Towards this end they are shifting from the capital-investment growth models of the 1960s to the more people-centred basic- needs approaches that are increasingly dominating development thinking in the 1970s. In the process, they are turning to a number of related development strategies, one of the most important and least understood of which is popular participation’. Increasing numbers of studies and activities are being undertaken to bolster government and donor capacity to promote participation in development programmes. Yet, with all these activities the disturbing fact is that there is little agreement on what participation is or on its basic dimensions. This article seeks to provide some order to the emergence of participatory concerns in the development literature, and to offer a carefully elaborated framework that clarifies the notion of rural-development participation’ and make it applicable to total-development Administrasi Negara SambutuanKota SamarindaKecamatan Sambutuan. Kota Samarinda.. Journal Administrasi Negara Pembentukan Rukun Tetangga RT, Rukun Warga RW danP DaerahDaerah, P. 2005. Pedoman Pembentukan Rukun Tetangga RT, Rukun Warga RW danDesentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam PendidikanS I DwiningrumDwiningrum, S. I. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta Pustaka formula for sampling techniqueS EllenEllen, S. 2017. Slovin's formula for sampling partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Paneki Desa PombeweA KaliKali, A. 2011. Analisis partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Paneki Desa Pombewe. Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi. Kali, Agustinus. 2011. Analisis partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Jurnal Mektek Tahun XII No. 3. Kegiatan Apa Saja yang Dipimpin Oleh Ketua RT RW Tema 7 Jerambah 6 Januari 23, 2022 Tutorial SD Kelas 6 Kegiatan apa sahaja yang dipimpin oleh ketua RT/RW atau kepala desa di lingkunganmu, denah pikiran Pengarah di Lingkunganku, pembahasan kunci jawaban tema 7 kelas bawah 6 halaman 1 2 5 6 7 8 9 11 tepatnya pada materi pendedahan 1 Subtema 1 Ketua di Sekitarku di buku tematik siswa kurikulum 2022 revisi 2022. Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan tanya Bagaimana sikap kepemimpinan ibu RT privat bacaan Ibu RT Si Pemersatu di buku tematik siswa. Daya jawaban Tema 7 Papan bawah 6 Halaman 6 Ayo Berbantahan Buatlah kelompok urun pendapat dengan teman-teman yang tinggal satu mileu denganmu misalnya satu RT/RW/desa • Barangkali bos RT/RW alias kepala desa di mileu tempat tinggalmu? • Kegiatan segala saja nan dipimpin oleh ketua RT/RW alias penasihat desa di lingkunganmu? Tuliskan hasil urun rembuk kalian kerumahtanggaan bentuk atlas pikiran seperti berikut. Kemudian, ceritakan hasil diskusi kelompokmu kepada gerombolan-kerumunan tidak Jawaban Lingkunganku RT/RW/desa RT 01/RW 03 Desa Wlahar Segel Bos di Lingkunganku Bapak Pranoto Kegiatan yang Dipimpin 1. Memformulasikan rencana dan melaksanakan pembangunan dengan meluaskan aspirasi dan swadaya zakiah umum. 2. Membantu menjalankan tugas peladenan pada masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah distrik. 3. Memiara kesatuan hati spirit penghuni. Tugas Ketua RT – Mendukung menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat yang menjadi bagasi jawab pemerintah kewedanan. – Membudidayakan kerukunan umur pemukim. – Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan meluaskan aspirasi dan swadaya polos masyarakat. Tugas Pemimpin RW – Memprakarsai swadaya gotong royong partisipasi masyarakat di wilayahnya. – Kondusif kelancaran tugas pokok LPM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di desa dan kelurahan kerumahtanggaan satah pembangunan. Tugas Penasihat Desa Menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Ayo Mencoba Beralaskan pidato pada wacana “Ibu RT, Sang Pemersatu”, lengkapi susuk berikut. Jawaban, buka disini Urutan Isi Pidato Ibu RT Si Pemersatu Demikian pembahasan ki akal jawaban tema 7 kelas 6 SD/Mihun di buku tematik halaman 6 secara lengkap. Bagi juga soal tidak lega pendedahan 1 subtema 1 Pembesar di Sekitarku di buku tematik siswa. Semoga bermanfaat! Tatap soal lainnya di kolom pencarian Pemimpin yang baik adalah orang yang belajar dari kesalahan, dan tidak pernah berhenti untuk mempelajari hal baru yang berada di sekitarnya. Potensi tersebut ada di dalam masing-masing individu, tergantung bagaimana individu dapat menggali potensi tersebut sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari attitude, hingga menjadi inspirasi bagi orang lain. Namun, apakah hanya sebatas itu untuk menjadi seorang pemimpin? Tentu tidak! Coba ikut kuis ini untuk menilai kemampuan memimpinmu. Selain itu, ada banyak sekali strategi gaya kepemimpinan yang dapat dipelajari, beberapa gaya tersebut adalah Kepemimpinan Birokrasi. Kepemimpinan Partisipatif. Kepemimpinan Transaksional. Kepemimpinan Delegatif. Kepemimpinan Otokratis. Kepemimpinan Melayani Servant. Kepemimpinan Transformasional. Kepemimpinan Karismatik. Manakah gaya kepemimpian yang selama ini Anda lakukan? Terlepas dari itu semua, ada beberapa hal yang perlu dipelajari agar mampu menjadi seorang pemimpin yang baik. Tips Menjadi Seorang Pemimpin yang Baik Bagi Semua Orang © humanomics Tidak hanya kharismatik, seseorang pemimpin dituntut untuk selalu belajar dan mampu menerapkan beberapa kriteria berikut ini 1. Pemimpin yang baik memiliki attitude yang tidak nyeleneh’ Menjadi seorang pemimpin itu artinya Anda akan menjadi seseorang yang akan selalu berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai karakteristik, baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Satu penilaian yang paling penting dalam diri seorang pemimpin adalah tentang etika-nya. Itulah kenapa sepintar apapun pemimpin Anda, tetap akan tidak terlihat sebagai pemimpin yang baik di mata orang lain jika etika-nya selalu menyimpang dari adab yang berlaku dalam suatu organisasi, mulai dari kejujuran, perilaku, keberanian hingga tanggung jawab. 2. Pemimpin yang baik terbuka untuk mendengarkan masukan orang lain dan kritis Tidak ada orang yang sempurna dalam dunia ini, begitu pula seorang pemimpin. Dalam setiap ide dan gagasan yang dikeluarkannya, pasti memerlukan kritik dan saran dari orang lain. Untuk itulah, Anda harus selalu terbuka untuk setiap masukan yang diberikan dari orang lain. Namun, bukan berarti setiap masukan harus diterima dengan mentah-mentah. Perlu proses yang dilakukan supaya masukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan yang dapat meningkatkan kualitas dari ide dan gagasan yang telah Anda komunikasikan. Semakin bagus ide Anda, semakin tinggi perusahaan memberikan kompensasi kepada Anda 3. Pemimpin yang baik memiliki hubungan dengan orang lain yang bersifat saling menguntungkan Pikirkan kembali tentang bagaimana jalan terbaik untuk memiliki hubungan dengan orang lain yang bersifat saling menguntungkan. Karena, orang lain akan selalu melihat apa manfaat yang dapat mereka dapatkan jika berada di bawah kepemimpinan Anda, entah dalam dalam bentuk materi, ilmu ataupun hal lainnya. Akan terasa sulit, jika Anda selalu memberikan informasi mengenai ide dan gagasan kepada orang lain yang hanya akan menguntungkan diri Anda sendiri. Mungkin mereka akan menerimanya untuk sementara, tapi Anda tidak berhasil untuk menjadi pemimpin yang baik. 4. Pemimpin yang baik selalu belajar dari lingkungan sekitar Menjadi seorang pemimpin tidak selalu harus memiliki jabatan. Hal itu bisa Anda dapatkan dari apa yang telah Anda berikan kepada kelompok Anda. Semuanya sanggup Anda raih karena mampu membaca lingkungan sekitar dengan baik dan telah berkomunikasi dengan baik bersama tim. Sehingga, keberadaan Anda dapat menawarkan solusi terbaik dalam setiap pemecahan masalah. 5. Pemimpin yang baik memiliki wawasan luas dan tidak pernah berhenti belajar Ingin menjadi pemimpin dalam organisasi di suatu tempat? Kurangilah membaca buku yang hanya berfokus pada bidang yang Anda geluti di organisasi tersebut dan terbukalah untuk membaca buku pengetahuan lain. Hal ini supaya wawasan Anda semakin luas. Sehingga, setiap komunikasi yang terjadi antara Anda dengan orang lain akan selalu berjalan dengan baik. Semakin terbuka pikiran Anda dengan pengetahuan lainnya, semakin mudah Anda menemukan solusi untuk memecahkan suatu masalah. 6. Pemimpin yang baik terlihat menonjol dari orang lain Sekali lagi, terlihat menonjol sebagai seorang pemimpin tidak perlu Anda tunggu sampai mendapatkan jabatan. Semuanya akan bergerak begitu saja dan terlihat bahwa Anda-lah pimpinan dalam kelompok tersebut. Kuncinya, jadilah orang yang aktif dan posisikan diri Anda sebagai team player dalam kelompok tersebut. Seperti yang disebutkan dalam peneltian dari Center for Creative Leadership, suatu perusahaan ataupun organisasi akan selalu mencari individu unggul yang kolaboratif dan dapat diandalkan dalam tim untuk dijadikan sebagai pemimpin. 7. Pemimpin yang baik tidak menutupi kesalahannya Hanya orang dengan berjiwa besar yang sanggup menjadi pemimpin. Karena, menjadi seorang pemimpin tidak semudah apa yang Anda bayangkan. Diperlukan mental kuat karena berani menanggung malu dan dosa pada setiap kesalahan yang telah dilakukan. Orang lain akan mengurasi rasa hormat kepada Anda selaku pemimpin jika suatu waktu ada terjadi masalah yang justru kalian tutupi sendiri dan melemparkan kepada orang lain. Benar-benar jangan pernah melakukan hal yang satu ini karena akan menjadi boomerang yang sangat menyakitkan bagi diri Anda. 8. Pemimpin yang baik tidak pernah lupa untuk memberikan apresiasi terhadap prestasi orang lain terutama bawahan Pujian adalah kata-kata yang dinanti-nanti orang lain terhadap pencapaian yang telah mereka lakukan, terutama pujian dari pimpinan. Oleh sebab itu, jadilah pemimpin yang tidak pernah melupakan prestasi bawahan Anda. Kenapa? Karena, setiap pujian yang dilontarkan oleh seorang pemimpin akan menjadi cambuk bagi siapapun untuk lebih semangat dan solid dalam suatu organisasi atau kelompok, baik dalam keadaan baik ataupun buruk. Sehingga kinerja karyawan akan selalu mengarah ke arah positif. Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2015 mengenai alasan karyawan berhenti bekerja mendapatkan hasil bahwa 50% dari 7,200 orang resign karena merasa tidak dibutuhkan oleh pimpinan mereka. Oleh sebab itu, selalu perhatikan mereka dan berikanlah semangat yang lebih agar tim Anda tidak pernah kekurangan sumber daya manusia. Alasan karyawan resign karena pimpinan yang buruk memang terlihat sederhana dan banyak yang tahu. Akan tetapi, masih banyak yang melakukannya. Oleh sebab itu, diperlukan tips ke-9 untuk mengontrolnya. 9. Pemimpin yang baik memiliki kecerdasan emosional yang tinggi Unik dan sedikit orang yang tahu, bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya menjadi orang yang paling pintar dalam berbagai bidang di dalam sebuah perusahaan dan organisasi. Dalam buku “Leaders Eat Last” pernah disebutkan pemimpin akan mendapatkan rasa hormat yang lebih tinggi jika mampu mengatur ritme emosi mereka terhadap bawahan, baik dalam masalah pekerjaan maupun kehidupan pribadi mereka. 10. Pemimpin yang baik jarang terlihat ragu Suatu ketika, Anda sebagai pimpinan akan mendapatkan masalah dengan tingkat risiko yang tinggi. Pelajarilah tentang bagaimana nada berbicara, dan bahasa tubuh agar tetap terlihat profesional dan tidak ragu dalam mengambil sebuah keputusan. Pergi dan minumlah secangkir kopi hitam atau segelas air putih untuk menetralkan rasa khawatir, dan segera buat keputusan dengan bijak. Itulah tadi 10 tips tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Merasa kesulitan? Teruslah berusaha dan lakukan yang terbaik. Karena, sebenarnya jiwa kepemimpinan berada dalam diri seluruh individu. Hanya waktu dan bagaimana Anda mengembangkan potensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dari artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang baik pasti memiliki keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik. Kamu bisa melakukannya dengan mengikuti kelas Personal Development yang ada di Glints ExpertClass, lho. Kelas-kelas tersebut akan dibawakan oleh para profesional dalam bidang pengembangan diri dan juga karier. Jadi, kamu bisa sekaligus mengembangkan potensi diri dan juga karier ke depannya. Menarik bukan? Yuk, cari kelas yang ingin diikuti dan daftarkan dirimu sekarang juga! What Are the Characteristics of a Good Leader? Leaders Eat Last What Do Workers Want from the Boss? Pak RT adalah sebutan untuk ketua rukun tetangga pria, sementara bu RT adalah sebutan untuk ketua rukun tetangga wanita. Bu RT bisa diartikan sebagai istri pak RT sih, jarang juga wanita jadi ketua RT. Di desa saya saja malah nggak ada deh ketua RT wanita. Yang jelas sebagai WNI yang jooos, kita semua punya ketua kenal atau nggak, itu perkara Anda masing-masing. Aneh rasanya jika sebagai warga tak mengenal siapa ketua RT-nya. Tapi nggak akan aneh jika Anda memang antisosial, artis yang jarang di rumah, pejabat yang mutakhir atau sendiri punya seorang ketua RT. Beliau pria seumuran bapak saya. Kalau nggak salah beliau menjabat cukup lama sejak saya masih SMK. Singkatnya, saya tahu pak RT dan kenal baik dengan pejabat satu ini. Saya kan memang warga yang lumayan tempat tinggal saya nggak ada yang namanya pemilihan ketua RT. Yang ada yaaa langsung tunjuk saja, lewat musyawarah tentunya. Soal kriteria dan hal lain saya nggak begitu paham. Pokoknya tahu-tahu sudah jadi warga yang baik, saya sering mengamati tingkah laku pak RT di kampung saya bukan kepo lho yaaa. Baik yang satu RT maupun dari RT sebelah. Makanya saya punya beberapa poin mengenai hal yang bisa mempermudah Anda menjadi seorang ketua RT. Semoga setelah membaca tulisan saya ini banyak yang ingin jadi ketua RT juga. Biar agak guna lah hidup kita.1 Punya bu RTIni poin penting lho. Bu RT bukan sebuah panggilan biasa. Itu adalah gelar sakral di kampung saya. Bayangkan jika nggak ada sosok bu RT, mau jadi apa pak RT? Ke mana-mana pasti dibully.“Pak RT, mana nih bu RT-nya?”Kalau pak RT-nya sakit hati dan galau ditanya seperti itu gimana? Mending kalau cuma sedih, kalau sampai menggangu kinerjanya sebagai pak RT gimana? Kita juga yang repot kan. Misalnya pak RT nggak datang saat kerja bakti gara-gara sakit hati, siapa yang bakal jadi tukang nyuruh? Semua acara di tingkat RT bisa-bisa terbengkalai. Alhasil warga bakal repot. Memiliki calon bu RT itu penting jika Anda memang berminat jadi pak RT. Ingat, usahakan nikah dulu. Jika Anda memang jomblo bermental baja, silakan saja mencalonkan diri jadi ketua RT.2 Punya penghasilan yang lumayanBiasanya seorang ketua RT di perkotaan memiliki gaji, berbeda dengan di kampung saya yang nggak ada gaji dan tunjangan lainnya. Karena itulah penting seorang ketua RT punya penghasilan yang baik. Biasanya saat rapat RT, kerja bakti, dan kegiatan lainnya, pak RT bakal membawa buah tangan. Yaaa minimal bawa rokok, makanan atau satu teko teh manis. Jangan dikira itu semua hasil subsidi Pak RT juga harus siap kalau ada pemuda atau remaja yang datang. Biasanya selain minta tanda tangan, mereka juga suka minta sumbangan. Nah ini lebih gawat lagi. Ada sumbangan 17-an, pengajian, besuk orang sakit, panggung seni, dan masih banyak kegiatan lainnya. Kalau pak RT-nya nganggur pasti malu sendiri wong yang masih nganggur saja pasti malu. Namun kalau di kampung saya, semua itu nggak penting. Ada kok ketua RT yang nggak royal. Biasanya sih dibiarkan saja, paling hanya jadi bahan gunjingan di manapun dan kapanpun. Kalau siap, yaaa silakan.3 Dilarang gaptek dan perbanyak literasiIni nyambungnya ke grup WhatsApp. Gaptek itu bahaya! Bayangkan kalau seorang pak RT nggak punya WhatsApp, nggak punya Facebook, eh tapi kalau nggak punya Twitter yaaa nggak papa sih. Gimana pak RT bisa dekat dengan warganya kalau mengoperasikan smartphone saja nggak bisa? Hari gini hampir semua orang punya smartphone, memangnya mau datengin rumah orang satu-satu buat ngasih informasi? Ya mana ada yang buka pintu. Oke deh, mungkin ada yang namanya papan pengumuman, tapi saya yakin jarang ada yang baca, palingan cuma dilewatin. Kalau di kampung sih masih ada rapat RT rutin, tapi yang nggak hadir kan bingung juga. Makanya grup WhatsApp solusinya. Kan asyik, bisa perang stiker sambil bercanda dengan bapak-bapak lain yang kebanyakan satu frekuensi. setelah nggak gaptek, seorang ketua RT harus memperbanyak literasi. Kenapa literasi? Nyatanya literasi ampuh membunuh virus hoaks. Harapan saya sih seorang ketua RT nggak gampang terperdaya hoaks. Jadi, mari perbanyak membaca. Kan bapak-bapak suka bahaya kalau sudah mainan Facebook. Apalagi yang masih noob, semua berita dibagikan tanpa dicek dulu kebenarannya. Kalau mau jadi ketua RT, perbanyaklah pengetahuan.4 Tak perlu sangar, minimal berkumis. Kalau wanita yaaa minimal hajahSeorang ketua RT dituntut memiliki kewibawaan yang tinggi karena dia adalah manusia dengan kasta tertinggi di grup RT. Kalau ketua RT kelihatan lembek kayak jus talas yaaa masa kita mau menghormati? Minimal punya kumis lah biar kelihatan agak laki. Pak RT lho yang nantinya jadi tukang suruh-suruh saat kerja bakti. Masa yang nyuruh-nyuruh tampilannya kayak personel One Direction? Yaaa kurang pas lah. Pokoknya kalau nggak bersarung dan peci, minimal pakai kaus tapi dimasukkin ke kalau wanita mau jadi ketua RT biasanya minimal sudah pernah naik haji. Ini memang nggak wajib, tapi ini sangat menentukan. Di negara kita gelar haji masih sangat digemari. Bayangkan jika Anda seorang hajah, Anda bakal mudah dikenali dan selalu diajak jika ada kegiatan. Mau itu pengajian, PKK, senam aerobik, pokoknya seorang hajah pasti bisa masuk di mana saja. Makanya, jadi hajah itu keuntungan besar.5 Kalau bisa miliki buah hati yang ringan tangan dan supelSekarang mari kita bahas pemuda dan pemudi di lingkup RT. Jika Anda ikut pemilihan ketua RT, pastikan keluarga mendukung Anda. Usahakan punya anak gadis yang baik, bisa juga anak lanang yang supel. Kenapa begitu? Kaum pemuda dan pemudi lah yang nanti banyak membantu kegiatan Anda. Selain itu, saat pemilihan nanti Anda akan punya pendukung dari kalangan punya anak yang dekat dengan warga terutama para pemuda, Anda bisa lebih mudah menjalankan program RT. Anda tak perlu repot cari panitia, semua pemuda pasti menawarkan diri. Apalagi jika anak Anda cantik dan tampan, lebih mudah lagi. Bakal banyak pemuda-pemudi yang caper pada Anda. Tanpa disuruh pun para orang caper ini bakal membantu kegiatan RT. Apalagi di era sekarang di mana sudah jarang anak muda mau ikut kerja kira segitu dulu syarat jadi ketua RT. Banyak syarat lain yang sebetulnya mau saya sampaikan, tapi 5 poin tadi menurut saya sudah cukup. Semoga Anda sekalian nanti bisa sukses jadi ketua RT. Sekian dan selamat JUGA Pyramid, Senar Gitar dari Generasi ke Generasi dan tulisan Bayu Kharisma Putra Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di diperbarui pada 2 Desember 2020 oleh Intan Ekapratiwi Cara menghadapi atasan yang menerapkan kepemimpinan otoriter memang tidak mudah. Kamu harus bisa bersikap profesional agar bisa bertahan di kantor. Hal itu disebabkan, atasan yang otoriter memiliki kekuasaan yang mutlak dan setiap bawahannya harus menerima segala keputusan yang sudah dibuatnya. Gaya kepemimpinan ini memang identik dengan kekuasaan yang diktator. Namun, kamu harus tahu bahwa gaya kepemimpinan otoriter juga memiliki kelebihan. Jika diterapkan dengan benar, pemimpin bisa membantu karyawan menunjukkan performa terbaiknya saat bekerja. Nah, jika kamu ingin tahu lebih banyak soal jenis kepemimpinan otoriter, kamu bisa membaca penjelasan selengkapnya dengan klik tombol di bawah BACA ARTIKELNYA Lalu, apa yang harus dilakukan agar bisa bertahan di lingkungan kerja dengan atasan yang menerapkan gaya kepemimpinan ini? Jangan khawatir, Glints sudah menyiapkan cara efektif menghadapi atasan otoriter untukmu. Simak, yuk! 1. Jaga perasaanmu © Cara pertama dan terpenting yang harus kamu pahami saat menghadapi atasan yang otoriter adalah dengan tidak mudah mengambil hati. Jaga perasaanmu dan ingatlah bahwa di tempat kerja harus tetap profesional. Maka dari itu, saat kamu mendapatkan kritikan pedas dari atasan, jangan mudah memasukkannya ke hati. Fokus pada feedback yang diberikannya. Kemudian, jadikan hal itu sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik. 2. Tetap berikan hasil kerja terbaikmu © Forbes menyebutkan kamu harus tetap bertanggung jawab dengan setiap pekerjaanmu. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan rasa hormat dari atasan otoriter. Kamu juga harus selalu jujur dan bekerja keras meskipun hasilnya kurang sesuai dengan harapan. Seorang pemimpin yang otoriter tidak akan menerima alasan saat kamu berbuat kesalahan. Jadi, usahakan kamu tetap bekerja dengan baik agar atasan menghormatimu. 3. Biarkan atasanmu merasa memegang kendali © Seorang pemimpin yang otoriter pasti akan mengendalikan banyak hal. Karena itu, biarkan saja mereka merasa memegang kendali penuh saat di kantor. Kamu tidak perlu memaksakan diri agar berani dan mencoba menentang perintahnya. Hal itu hanya akan membuat hubunganmu dengannya menjadi kurang baik. Sebaiknya, selalu tunjukkan loyalitas padanya sehingga atasanmu bisa yakin bahwa kamu adalah seseorang yang bisa dipercaya. Saat mendapatkan kepercayaan darinya, tentu kamu akan lebih diuntungkan. 4. Selalu berikan informasi kepadanya © Cara menghadapi atasan otoriter selanjutnya adalah dengan selalu menginformasikan segala sesuatu yang sudah kamu kerjakan di kantor. Bos yang otoriter dan suka menuntut ingin selalu mengontrol setiap aktivitas karyawannya. Karena itu, menurut Chron kamu perlu memberikan laporan rutin mengenai apa saja yang kamu kerjakan dan update status proyek yang sedang berjalan. 5. Jadilah penghubung © Salah satu cara terbaik menghadapi atasan otoriter adalah dengan menjadi orang yang dipercayainya. Caranya adalah dengan menjadi penghubung bagi atasan otoritermu. Maksudnya, jadi seseorang yang menghubungkan bosmu dengan karyawan lain yang ada di departemen atau tim kalian. Hal itu disebabkan, seorang atasan yang otoriter biasanya tidak bisa membantu menangani masalah setiap karyawan. Maka, kamu bisa mencoba membantu dengan memberikan bantuan kepada rekan kerjamu yang lain. Lalu, laporkan perkembangannya kepada atasan. Dengan begitu, kamu bisa menjadi orang yang mendapatkan kepercayaannya di kantor. 6. Berani bersikap © Seorang atasan yang otoriter memang cenderung lebih tegas dan keras dalam memimpin. Namun, bukan berarti kamu harus selalu ketakutan saat menghadapinya. Melansir Asia School of Business, kamu harus memiliki psychological security yang baik saat menghadapi atasan otoriter. Psychological security atau keamanan psikologis adalah keyakinan bahwa kamu tidak akan mendapatkan hukuman saat melakukan kesalahan. Jadi, tanamkan mindset bahwa harus berani mengutarakan pikiran dan jika memang idemu tidak salah, pastinya kamu tidak akan mendapatkan hukuman dari atasan. 7. Jangan bereaksi secara berlebihan © Tiba-tiba atasan memarahimu tanpa sebab? Sebaiknya, kamu jangan sampai terpancing emosi. Tenangkan dirimu dan jangan langsung meladeni kemarahannya. Ambil sedikit waktu dan tenangkan diri sebelum mulai mengatakan atau berbuat sesuatu. Hal itu dapat membuatmu terhindar dari emosi sesaat. Saat sudah menenangkan diri, kamu bisa segera mengajak bosmu berbicara berdua dan membahas apa yang membuatnya marah. Tanyakan apa kesalahanmu dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. 8. Hindari gosip © Di setiap tempat kerja pasti ada saja teman yang suka menggosip. Namun, sebaiknya kamu menghindari hal yang satu ini, ya! Setiap atasan tentu tidak menyukai karyawan yang suka membicarakan dirinya di belakang. Hal itu bisa membuat mereka merasa tidak dihormati. Bukankah lebih baik kamu fokus pada pekerjaan daripada membuang waktu untuk menggosip? Itulah ragam cara menghadapi atasan otoriter yang sudah Glints siapkan untukmu. Meskipun sulit bekerja sama dengan atasan yang menerapkan gaya kepemimpinan ini. Akan tetapi, kamu masih bisa berkembang jika mampu mendapatkan kepercayaan dan rasa hormatnya. Karena itu, kamu harus tetap menunjukkan kepercayaan diri, kecakapan, dan kemauan untuk bekerja keras. Tertarik dengan pembahasan seperti di atas? Masih banyak informasi seputar tips berkomunikasi dan menghadapi rekan kerja lainnya yang bisa kamu dapatkan dari Glints. Baca beragam artikel terbaru secara rutin hanya dengan berlangganan newsletter blog Glints secara gratis. Mudah, bukan? Yuk, segera sign up dan dapatkan informasi terbaru! How To Deal With An Authoritarian-Like Boss How to Deal With an Autocratic Boss HOW TO WORK WITH AN AUTOCRATIC LEADER

cara pemimpin di lingkungan rt gimana